Selasa, 20 April 2010

KATA-KATA LEPAS


Bapak:
Terkadang aku sering lupa berterima kasih padamu...
Aku juga sering membuatmu susah…
Aku adalah sosok peminta, selalu mengandalkanmu…
Jika aku ingat semua kesalahanku,
Ingat akan kasihmu,
Ingin rasanya aku menangis…..
Aku rindu akan gurauanmu…..
Canda dan tawamu…..
Engkau sahabatku, guruku,
tempatku bersandar saat kulelah….
Rumahku,  April 2010
Mama:
Senyummu membuatku sendu..
Belaian kasihmu, selalu kurindu…
Dirimu sosok tak tergantikan,
sosok pengasih, penyayang, pekerja keras,
jiwamu penuh dengan semangat,
hidup bagimu adalah bekerja,
engkau tak pernah lelah,
keluhanmu hanya di bibir saja,
tak kau hiraukan ragamu yang semakin menua,
hanya demi aku dan saudara-saudaraku….
Mama, kutitikkan air mata,
saat kutuliskan kata-kata ini,,,,,,
Rumahku,  April 2010

Cinta:
Aku rela melakukan apa saja,
demi cinta aku bisa lupa segalanya,
karena cinta jualah aku bisa jadi gila,
lupa akan tujuan hidupku….
Korem, April 2009
Pelacur di Persimpangan Jalan
Wajahmu manis, fisikmu membuatku tertarik.
Suaramu, menggoda,
menarik hati siapa saja yang menghampirimu.
Begitu pula aku.
Aku bingung, teganya dirimu …
Kau jajakan, kau sia-siakan. semua yang kau miliki…
Tak adakah usaha lain???
yang lebih baik dari itu….
Aku sedih bercampur nafsu memandangmu….
Korem, April 2010

Tak Ada yang Sejati di Sini
Sebongkah asa yang terang dan tenang selalu ada dalam angan. Walau tertatih, coba kukejar. Berharap ada yang berteman sejati, tapi itu hanya angan saja. Tak ada yang sejati, dan tentu tak ada yang abadi....
Kantor, 31 Mei 2010

Ulang Tahun, Tak Perlu Ritual Khusus
Dalam sebuah pengharapan, ada secercah titik terang yang datang, memberikan sedikit asa dan cita-cita. Bertambahnya usia, haruslah dimengerti dan direfleksi. Hingga menjadi pelajaran yang begitu berarti. Meskipun tak harus selalu ada ritual khusus untuk memperingatinya....

Kantor, 29 Mei 2010

Kapan Ia Kumiliki...?
Bukankah ada suatu kesempatan yang baik datang padaku, tapi entah mengapa tak terlalu lama menanti, dan kemudian pergi menjauh, hingga menyisakan satu pertanyaan besar di hati: "entah kapan ia kumiliki"???
Kantor, 27 Mei 2010

CERITA LEPAS


Intuisi di Saat Sepi:
Mengalahkan Kegundahan (1)
Jika sedang gundah, aku paling senang duduk menyendiri. Seperti malam ini. Sepulang dari kantor, aku tak langsung ke rumah. Aku singgah di taman alun-alun kapuas. Korem, itulah nama kerennya. Kuparkirkan motorku, kemudian melangkah masuk ke dalam.
Aku berjalan, mengamati dagangan kaki lima yang ada di sekitar jalan. Berbagai barang mereka jajakan. Aku sempat singgah sebentar, untuk melihat dagangan itu. Setelah itu, aku melangkah lagi. Aku berhenti di pagar besi, tepat di hadapan sungai kapuas. Di situlah tempat perhentianku.
Aku sungguh menikmati suasana nyaman itu. Angin malam membelai tubuhku, seakan membuang sejenak penat hatiku. Apalagi saat itu, perasaan gundah sedang menerpaku. Mataku menyisir pantai Kapuas. Memandangi gemerlap lampu di seberang sana. Sesekali, aku pun bernyanyi. Menyenandungkan suasana hatiku. Entah apa lagu yang kunyanyikan. Kata-kata keluar begitu saja dari mulutku.
Malam bertambah malam, suasana semakin ramai saja. Orang-orang lalu lalang di sekitarku. Ada keluarga yang tampak sangat ceria. Ada sepasang kekasih yang tampak mesra. Matakupun tertuju ke sepasang kekasih itu. Aku iri dengan kemesraan mereka. Kemesraan yang tak pernah kudapatkan. Sejenak kuberpikir. Andai saja aku dapat merasakan apa yang sedang mereka rasakan. Tapi, rasanya tak akan mungkin. Tak akan mungkin untuk kurasakan. Oleh karena aku terlalu apatis tentang hal itu. Tak seorang gadispun menginginkan aku.
Pikiranku pun cepat kualihkan. Kunikmati saja suasana yang sedang kurasakan. Tak ingin aku terus memikirkan hal seperti itu. Sudah terlalu sering aku sakit hati.
Setelah kucukup puas dengan apa yang kurasakan, aku pun pulang. Aku melangkah pergi dengan suatu kepastian di hati. Ada hal yang kudapatkan malam ini. Kutak harus terus berada dalam gundahku. Aku harus melawan dan mengalahkan pikiranku. Segala pikiran yang membuatku terjatuh. Meski sendiri dan tak ada yang peduli--apalagi menemaniku seperti malam ini--, aku harus tetap bertahan. Bertahan mengalahkan kegundahan yang tak pernah pergi. 
19 April 2010

Intuisi di Saat Sepi:
Jatuh Hati Lagi…
Jatuh hati, itu yang sedang kualami. Aku menaruh rasa pada seorang gadis. Tapi, sampai saat ini tak sedikitpun aku berani untuk mengungkapkannya.
Dia, begitu aku menyapanya (kusebut saja namanya “Dia” dalam tulisan ini, kutakut tuk menuliskan nama yang sebenarnya). Perkenalan itu berawal dari rasa ketertarikanku. Jujur, aku telah lama tertarik padanya. Ketertarikan itu pulalah yang membuatku memberanikan diri berkenalan dengan Dia. Walau, awalnya lewat handpone. Tapi, akhirnya aku dapat menunjukkan keberanianku secara langsung.
Setelah perkenalan itu, aku sering menghubunginya. Aku ingin mengenalnya lebih jauh. Mengenal pribadinya. Tak hanya itu, kuingin menunjukkan bahwa aku tertarik padanya. Tapi, entah apa ia tahu tentang itu. Aku pun tak mau tahu, yang penting sudah berjuang untuk mendekatinya.
Setelah kulewati semuanya, kupahami dengan hati, kusadari jika aku memang jatuh hati pada Dia. Dia sosok yang religius. Sosok yang baik, sederhana, ramah, dan sopan. Itulah hasil refleksiku. Aku ingin mengenalnya lebih jauh, meski itu membuatku sangat pedih. Aku takut jika harus terlewatkan oleh waktu. Hingga aku harus kehilangannya.
Aku memang telah jatuh hati. Dia memang sosok idolaku. Perasaanku tak dapat aku bohongi. Sejak pertama kulihat dirinya, aku merasakan perasaan yang begitu berbeda. Tapi, aku bingung. Apa Dia merasakan perasaan yang kurasa? Suatu pertanyaan yang sulit kujawab. Sampai kutuliskan ini, aku masih terus berharap dan menanti saat-saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku padanya. Semoga saja, Tuhan berkehendak sama denganku. Aku ingin menjadikan ia sebagai pendamping hidupku. Hari ini dan yang akan datang.
Tulisan ini memang sedikit bodoh bagi sebagian orang. Tapi, tak apalah. Terpenting bagiku adalah bagaimana aku dapat menumpahkan perasaanku. Sebuah perasaan yang tak baik untuk dipendam. Jika saja Dia membaca tulisan ini, entah apa yang harus kukatakan. Aku hanya berharap padanya untuk jangan membenciku, karena aku sendiri tak paham dengan perasaanku. Kali ini, aku benar-benar jatuh hati lagi.
23 Maret 2010
Telah Berakhir
Ini adalah curahan hati yang sering tersakiti. Kadang kala, terasa lemah hati ini untuk terus menapaki jalan hidupini. Untuk kesekian kalinya aku gagal untuk mendapatkan pendamping hatiku.
   Setiap hari aku terpikiran akan keadaan yang sebenarnya sedang aku alami. Aku kagum pada diriku. Kekaguman itu mungkin adalah suatu kebodohan bagi orang lain. Aku gagal untuk mencintai, tapi tak pernah malu untuk melakukannya. Itulah, yang membuatku kagum pada diriku.
  Cintaku memang tak pernah terbalas. Hampir segalanya akan dan sudah aku lakukan. Hanya satu, untuk memastikan pada gadis impianku bahwa aku memang benar-benar jatuh hati padanya. Tapi, semuanya tak pernah dipedulikan. Aku tersudut dalam kesepianku.
  Sampai saat ini, aku hanya bisa merenung. Merefleksikan apa yang telah aku alami. Aku akan tetap berusaha untuk berdiri, menapaki setiap tanggal hidup ini. Meski terjatuh, aku akan mencoba. Aku tak harus lagi patah hati. Mungkin akan tiba saatnya bagiku.
23 Juni 2010



Jumat, 09 April 2010

Jalan Keluar


Jalan Keluar
Malam
aku terangkap bersamamu
tubuhku lemah bercampur perih
hatiku pilu bersandar sepi.
Malam
kelamku bersamamu
langkah demi langkah semakin tak berarti
hatiku menangis bergelut dengan sepi.
Malamkeluarkan aku dari semua ini
hingga kutemukan suatu jalan
untuk jalani semua ini.....
7 September 2009

Vietnam: Investasi Jagung di Kalbar

Provinsi Kalimantan Barat menjadi lahan investasi yang menarik bagi investor asing. Tidak hanya di bidang perkubunan sawit. Tapi, kini investor asing sudah melirik sektor tanaman pangan. Vietnam adalah satu di antara investor asing yang telah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi dengan komoditas utama tanaman jagung.
   Menurut M. Zeet Assovie, Kepala Badan Koordinasi Pemadaman Modal Daerah (BKPMD) Kalimantan Barat bahwa Vietnam hanyalah satu di antara negara asal investor yang tertarik untuk berinvestasi di Kalbar. Investor-investor dari negara lain juga tertarik untuk berinvestasi. “Ada dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan yang juga mau berinvestasi di Kalbar,” ungkapnya.
   Banyaknya investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di Kalbar semakin menegaskan bahwa Kalbar memiliki pesona di mata investor asing. Pesona tersebutlah yang diharapkan dapat dikelola dengan baik, sehingga memiliki kebermanfaatan yang nyata bagi masyarakat. Satu di antara pesona tersebut adalah tingginya tingkat kesuburan tanah di wilayah Kalbar.
   “Kalbar mempunyai kelebihan diantaranya areal yang masih luas dan tingkat kesuburan yang baik,” ungkap M. Zeet Assovie. Ia juga menambahkan bahwa peluang investor asing menanamkan modalnya di sektor tanaman pangan semakin terbuka seiring kebijakan pemerintah pusat yang membolehkan hal tersebut. Menurutnya, meski maksimal hanya 10 ribu hektar, tetapi BKPMD Kalbar tetap menyambut baik kebijakan tersebut.
   Secara nasional, Provinsi Kalbar masuk dalam jajaran 10 besar minat investasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh M. Zeet Assovie. “Kalbar merupakan daerah yang masuk peringkat sembilan dari sepuluh besar minat investasi di indonesia,” ungkapnya. Peringkat itu pun tampaknya akan bergeser naik. Hal ini mengingat bahwa dari waktu ke waktu, semakin banyak jumlah investor yang masuk ke Kalbar.
  Semakin banyaknya investor yang masuk ke Kalbar, tentu akan banyak membawa manfaat. Tentunya bermanfaat bagi pengembangan kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Hanya saja, semua proses investasi harus dilaksanakan dan dikelola secara wajar. Dalam arti, semua pihak merasakan manfaatnya. Investor untung, pemerintah daerah untung, dan yang pastinya masyakat juga untung. Jangan sampai investasi itu membawa bencana bagi masyarakat.

Selasa, 06 April 2010

Malaysia Berminat Investasi Sawit 300 Ribu Hektare

Kalimantan Barat menjadi ladang investasi yang menjanjikan bagi pengembangan kebun sawit. Banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi sawit di Kalbar. Satu di antara investor asing yang tertarik untuk berinvestasi adalah investor dari Malaysia.
Keinginan investor Malaysia untuk berinvestasi sawit di Kalbar diungkapkan oleh Mohamad Zairi, Konsul Malaysia di Pontianak. Menurutnya, investor Malaysia berminat menanamkan investasinya di bidang perkebunan sawit sekitar 100 ribu hingga 300 ribu hektar di Kalbar. "Kalau memang lahan di Kalbar tersedia, investor kami berminat mengembangkan perkebunan sawit dan pabrik pengolahan CPO (Crude Palm Oil)," kata Mohamad Zairi Bin Mohamad Basri di Pontianak.
Mohammad Zairi juga menjelaskan alasan mengapa investor dari Malaysia berminat untuk mengembangkan perkebunan di Kalimantan Barat. Menurutnya, selain wilayah Kalbar yang dekat, modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar apabila dibandingkan berinvestasi di negara lain. "Kalau investasi di Kalbar selain murah juga masih satu pulau sehingga biaya angkutan CPO ke Malaysia tidak terlalu mahal," ungkapnya. Mohamad Zairi menambahkan, hingga kini sudah beberapa perusahaan besar yang berinvestasi di bidang pengembangan kebun sawit di Kalbar. "Malah ada beberapa perusahaan yang kebun sawitnya telah panen," ujar Zairi yang tidak mengetahui secara pasti luas perkebunan sawit yang telah dikembangkan investor Malaysia.
Besarnya minat investor asing untuk berinvestasi di sektor perkebunan sawit di Kalbar juga diungkapkan oleh Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) Kalimantan Barat, Ilham Sanusi. Menurutnya, sebanyak 12 perkebunan besar di bidang sawit dari 50 perusahaan yang ada di provinsi Kalbar milik investor asing. "Banyaknya perkebunan sawit milik asing menandakan iklim investasi di Kalbar aman dan menggiurkan," katanya.
Di sisi lain, Ilham Sanusi juga mengakui khawatir dengan semakin banyaknya investor asing yang berinvestasi di Kalbar. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak semakin sengitnya persaingan antara investor asing dan pengusaha lokal dalam memperoleh kepercayaan pemerintah dalam mengembangkan perkebunan sawit. Tetapi, ia juga berharap, dengan semakin tingginya minat investor asing untuk menanamkan modalnya di bidang perkebunan sawit di Kalbar juga diikuti peraturan daerah yang tidak membebani pengusaha lokal dalam berinvestasi di bidang sawit.
Menurut data GPPI Kalbar hingga akhir 2007, pemerintah kabupaten/kota di Kalbar telah menerbitkan info lahan seluas 4,6 juta hektare untuk perkebunan sawit. Meski info lahan yang diterbitkan amat luas, namun realisasi penanaman sawit di Kalbar baru sekitar 10 persen atau 400 ribu hektare, dengan jumlah petani sawit sekitar 90 ribu kepala keluarga. Saat ini produksi CPO (Crude Palm Oil) Kalbar sebesar 800 ribu ton per tahun dengan luas lahan perkebunan yang baru produksi sekitar 300 ribu hektare, kata Ilham Sanusi. Sementara menurut data dari Institut Dayakologi dan Sawit Watch di enam kabupaten di Kalbar, perluasan perkebunan sawit sejak tahun 1980-an hingga 2009 sudah 229 perusahaan yang mengantongi izin perluasan sawit dengan luas 3,57 juta hektare, namun baru terealisasi sekitar 318.560 ribu hektare.
Penandatangan Nota Kesepahaman
Antara produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) Indonesia dan Malaysia telah melakukan kerja sama. Produsen kelapa sawit (CPO) kedua negara menandatangi nota kesepahaman (MoU) untuk menghadapi isu negatif yang menghambat perkembangan industri sawit kedua negara. Nota kesepahaman (Mou) ini kelak diharapkan menjadi acuan dalam menyelesaikan permasalaha.
Nota kesepahaman (MoU) para produsen (CPO) kedua negara ditandatangani di Jakarta, 5 Maret 2010. Acara penandatangan nota kesepahaman itu disaksikan oleh Mentan Suswono serta Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Tan Sri Bernard Dompok. Selain kedua produsen minyak kelapa sawit mentah Indonesia dan Malaysia, ada beberapa asosiasi lain yang ikut menandatangani nota kesepahaman (MoU) tersebut. Asosiasi tersebut adalah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asosiasi Pemilik Perkebunan Minyak Sawit Serawak (Soppoa), Federal Land Development Autority’s (Felda), dan Asosiasi Investor Perkebunan Malaysia di Indonesia (APIMI).
"Kerja sama itu untuk menghalau isu-isu negatif tentang kelapa sawit," ujar Mentan Suswono. Menurut Mentan Suswono, Indonesia-Malaysia merupakan produsen terbesar yang menguasai 85 produksi CPO dunia yang bila bersatu bisa menjadi penentu harga. Sayangnya, lanjut dia, CPO menghadapi isu Negatif terutama di Eropa bahwa industri sawit merusak hutan, sehingga RI-Malaysia harus bekerja sama menghadapi kampanye negatif dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Setelah MoU ini akan ada gugus tugas yang bekerja intensif untuk menyuarakan kepentingan bersama bahwa produsen sawit telah melakukan praktik terbaik dalam pengembangan industri sawit lestari," ujar Suswono. Ia berharap bila Ada isu negatif dari LSM,  dibentuk lembaga independen untuk melakukan penilaian secara ilmiah, apakah benar pengembangan industri sawit suatu perusahaan tidak lestari. Dengan demikian, ia berharap kasus pemutusan kontrak sepihak oleh pengguna CPO seperti Unilever, tidak terjadi lagi.
Maksimianus Hajaang, dari Berbagai Sumber.