Rabu, 27 Januari 2010

PELAK-PELIKKU


Aku tahu dengan segala kesulitan yang kuhadapi saat ini pasti akan ada ujungnya. Hanya saja kapan itu akan terjadi? Semuanya terasa hambar dalam otakku, hingga aku sendiri tak tahu apa yang harus aku kerjakan untuk mengakhirinya. Apa aku harus bekerja keras dan menunggu datangnya saat-saat yang indah menghampiriku? Rasanya tak mungkin. Aku harus membiarkan diriku sejenak untuk mendapatkan kepuasan yang tak bandingnya dengan segala yang ingin kuraih. Apalah arti kepuasan sesaat dibandingkan dengan kesuksesan yang akan dirasakan sepanjang hidup ini. Itu yang memang seharusnya ada dan kutambatkan erat di hatiku. Akan tetapi, begitulah hidup. Aku rasa memang itu adalah suatu simpangan yang akan kujalani dalam hari-hariku.
Harus bagaimana? Entah, apa yang terbaik bagiku dan harus aku lakukan untuk mengakhiri segala kesulitan ini. Sering untuk sejenak aku coba memikirkan semuanya. Bersama waktu aku bermimpi ria dan bersama waktu juga aku sering terlelap serta sulit bangun untuk memulai semuanya kembali. Aku pernah merasakan sesuatu yang indah dan semuanya membuat hatiku sumringah. Akan tetapi, aku juga tak lepas dari kesulitan dalam menjalani hari-hari ini. Pernah kulakukan apa yang seharusnya kulakukan dan begitu juga dengan apa yang tidak harus aku lakukan. Itu semua terjadi hanya karena kuingin meraih apa yang aku impikan. Pada akhirnya, aku akan terus mencoba memperbaiki diriku. Melepaskan diriku sejenak dalam penat dan kembali memulai semuanya dari suatu titik yang kusebutkan dengan titik kebangkitan. Aku ingin bangkit dan jauh dari kata putus asa. Aku ingin berjalan seperti mauku sembari memilah segala bisikan-bisikan yang akan membuatku terus bersemangat. Aku juga ingin terus bekerja keras untuk mengakhiri pelak-pelik hidupku, walaupun aku harus tertahir menghadapinya. Tuhan, tolong aku.....

22 Januari 2009.
(Kutulis saat-saat mataku tak dapat kupejamkan dengan mesra)

Tidak ada komentar: