Jumat, 12 Maret 2010

Mecer-Ja’Am
Bertarung di Pilkada Ketapang

Pagi itu langit tampak cerah. Mentari pagi bersinar terang. Kota Ketapang kembali ramai dengan segala aktivitas masyarakatnya. Lalu lalang kendaraan di Jl. R. Suprapto terasa menghambarkan sepi sejak pagi. Di depan Aston Ketapang City Hotel telah berkumpul serombongan orang yang terlihat bersiap untuk pergi menghadiri acara deklarasi pasangan A.R Mecer dan Jamhuri Amir. Pukul 8.30, rombongan itu beranjak meninggalkan hotel, melaju dengan menggunakan beberapa buah mobil. Sepuluh menit kemudian, rombongan itu singgah di suatu rumah untuk menemui rombongan orang yang terlihat sudah menanti. Dari rumah tersebut rombongan itu bergabung untuk melanjutkan kembali perjalanan dengan beberapa buah mobil yang terlihat melaju dengan rapi menuju Gedung Pancasila, tempat penyelenggaraan deklarasi.

Pernyataan Diri
Hari itu, Rabu tanggal 10 Februari 2010. Jarum jam menunjuk angka 9.50. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh tujuh belas siswa dari SMA Muhammadiyah Ketapang, seakan-akan mengisi sudut-sudut ruangan Gedung Pancasila. Itulah tanda deklarasi dimulai.
Acara deklarasi diawali dengan sambutan dari ketua panitia penyelenggara acara deklarasi, Drs. Issiat Isyak. Menurut Issiat Isyak, pasangan ini merupakan pasangan yang telah teruji integritasnya, baik di tingkat daerah, tingkat nasional maupun internasional. ”Perpaduan pasangan ini merupakan pasangan Kayong asli dengan menggabungkan kebhinekaan dan kemajemukkan masyarakat Kabupaten Ketapang yang pluraristik dengan tidak mengkotak-kotakkan salah satu suku, rasa, atau agama yang berada di Kabupaten Ketapang ini,” ungkap Issyat.
Pada kesempatan itu, Issiat Isyak menyampaikan moto pasangan A.R. Mecer dan Jamhuri Amir, yakni Bekerja Bersama untuk Kabupaten Ketapang Lebih Baik. ”Dalam kesempatan ini juga kami sampaikan moto pasangan ini dalam memimpin Kabupaten Ketapang ke depan yang sama-sama kita cintai ini, yaitu Bekerja Bersama untuk Kabupaten Ketapang Lebih Baik,” kata Issiat. Issiat juga menjelaskan makna yang terkandung dari motto tersebut. ”Dengan moto yang sangat jelas dan mengandung makna yang sangat dalam kami ingin menyampaikan pesan kepada semua masyarakat Kabupaten Ketapang, bahwa kita untuk menuju Ketapang yang lebih baik dan sejahtera perlu sebuah kebersamaan, ketulusan dalam berusaha, keberanian dalam mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dan mengembalikan kepada titahnya rasa kepedulian dan kebanggaan terhadap Tanah Kayong yang bertuah ini dengan mengesampingkan rasa kepentingan golongan, suku, ras, dan agama,” ungkap Mantan Ketua I Dewan Adat Dayak Kabupaten Ketapang ini. Sebagai penutup sambutannya, Drs. Issiat Isyak membacakan sebuah puisi yang berjudul ”Pastikan!!! Bapak Mecer dan Jamhuri Amir”.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah deklarasi oleh T. Arsen Rickson yang disertai dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh perwakilan empat partai pengusung, yakni Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Persatuan Daerah, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, dan Partai Nasional Benteng Kemerdekaan. Penandatanganan naskah deklarasi tersebut diakhiri dengan pemberian ucapan selamat dari tokoh politik, tokoh masyarakat, dan para pengurus empat partai pengusung kepada A.R Mecer dan Jamhuri Amir.
 Di tengah-tengah acara, riak-riak suara kecil ”Hidup Mecer-Jamhuri” terdengar merdu. Spontan saja, semua orang yang ada di Gedung Pancasila berpadu meneriakkan yel-yel itu. Apalagi saat pembawa acara mempersilakan A.R. Mecer untuk menyampaikan pidato politiknya. Yel-yel itu semakin lantang diteriakkan. Dalam pidatonya, Tokoh Pengerak Ekonomi Kerakyatan di Indonesia ini menyatakan bahwa ia merasa bertanggung jawab untuk mengabdikan diri di tempat kelahirannya, Kabupaten Ketapang. Ia juga yakin dengan dukungan pemerintah daerah, semangat gerakan ekonomi kerakyatan akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ketapang. ”Saya adalah anak perantau yang merasa terpanggil untuk membangun kampung halaman sendiri. Saya telah menghabiskan lebih dari setengah abad hidup saya melakukan pemberdayaan ekonomi rakyat di luar kampung halaman saya. Sekarang waktunya bagi saya untuk membangun kampung halaman sendiri, yaitu Ketapang tercinta. Saya berkeyakinan kuat apabila semangat gerakan ekonomi kerakyatan yang begitu besar didukung oleh pemerintah daerah dengan sungguh-sungguh, masyarakat Ketapang akan mengalami peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan di masa mendatang” ungkap Mantan Anggota MPR RI dari utusan golongan masa bakti 1999-2004 ini.
A.R. Mecer juga menyampaikan enam skala prioritas pembangunan jika ia dan Jamhuri Amir mendapat dukungan dari masyarakat untuk memimpin Ketapang, yaitu pembangunan ekonomi rakyat, pembangunan SDM melalui pendidikan berkualitas, kesehatan, kesetaraan gender, lingkungan yang menjamin keberlanjutan, dan pembangunan infrastuktur, terutama infrastruktur pedesaan. Di akhir pidatonya, Mantan Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura ini juga mengajak segenap elemen masyarakat Ketapang untuk mendukung dirinya dan Jamhuri Amir. ”Oleh sebab itu kalau kita sepakat ingin Keteapang maju seperti daerah lain, jangan ragu, mulai hari ini terus galang dukungan untuk kami. Ingat selalu moto kita, Pastikan Mecer-Ja’Am atau Mecer-Jamhuri.”
Tak lama setelah A.R. Mecer menyampaikan pidato politik, Jamhuri Amir maju ke mimbar. Jamhuri Amir menyatakan keyakinannya mampu membawa Ketapang ke arah yang lebih baik lagi jika ia dan A.R Mecer diberi kesempatan oleh masyarakat untuk memimpin Ketapang lima tahun ke depan. ”Saya yakin bersama Pak Mecer akan membangun Ketapang yang lebih sejahtera, jika kami mendapat dukungan dari masyarakat untuk menjadi bupati dan wakil bupati Ketapang periode 2010-2015,” ungkap Jamhuri Amir dalam pidatonya. Setelah pidato Jamhuri Amir, acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Eka Kawirayu, Ketua DPD Partai Hanura Kalimantan Barat. Deklarasi yang berakhir sekitar pukul 11.00 di bawah terik matahari itu, ditutup dengan lagu Maju Tak Gentar dan Tanah Airku serta doa bersama.
Pada hari itu, sekitar pukul 11.48 pasangan A.R. Mecer dan Jamhuri Amir juga mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ketapang periode 2010-2015. Kedua pasangan ini bersama rombongannya diterima oleh anggota KPUD Kab. Ketapang, Alkab Pasti. ”Hari ini berkas dari pasangan calon A.R. Mecer dan Jamhuri Amir kami terima dan akan diproses,” kata Alkab. Mengenai persyaratan pencalonan kedua pasangan ini, menurut Alkab dianggap memenuhi. Alkab menambahkan, hal-hal lain berkaitan dengan persyaratan yang harus dipenuhi, akan dikonfirmasi kepada tim sukses.  

Suara hati rakyat
Tampilnya A.R. Mecer sebagai Calon Bupati Ketapang berpasangan dengan Jamhuri Amir mendapatkan banyak dukungan dari beberapa kalangan masyarakat. Banyak yang tak mengira A.R. Mecer mau menjadi calon Bupati Ketapang, karena levelnya yang lebih tinggi. Pernah menjadi anggota MPR RI dan DPRD Provinsi Kalbar.
Herman Wimpy, Ketua DPC Partai Persatuan Daerah mengungkapkan rasa salutnya kepada A.R Mecer. Menurutnya, A.R. Mecer merupakan tokoh yang sudah dikenal luas oleh masyarakat lewat gerakan ekonomi kerakyatan, baik di wilayah Kalbar maupun secara nasional. “Salut untuk Pak Mecer yang sudah ingin mengabdikan dirinya untuk masyarakat Ketapang,” kata Herman. Mengenai kapabilitas pasangan A.R. Mecer dan Jamhuri Amir, menurut Herman tidak ada yang perlu diragukan lagi. Herman menambahkan kedua pasangan ini sangat merakyat dan memahami keadaan masyarakat. “Pak Mecer adalah tokoh penggerak ekonomi kerakyatan. Di bidang politik pengalaman beliau tidak diragukan lagi. Pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalbar, bahkan sebagai anggota MPR RI. Begitu juga dengan Pak Jamhuri. Beliau adalah seorang tokoh muda yang sangat merakyat. Saya mengenal beliau sejak beliau masih menjadi pengacara. Beliau sangat mengharagai kepentingan rakyat kecil dan sering membantu rakyat yang kesusahan. Semoga ke depan, jika keduanya terpilih dapat membawa Ketapang menjadi lebih baik” ungkap Herman.
Haji Mat Hoji, Tokoh Masyarakat Madura Ketapang menyatakan jika pasangan A.R Mecer dan Jamhuri Amir merupakan figur yang bersih dan merakyat. “Kita mengenal kedua tokoh tersebut. Pak Jamhuri banyak terjun di masyarakat untuk membela kepentingan masyarakat. Beliau juga figur yang bersih. Begitu juga Pak Mecer. Beliau telah mampu memajukkan ekonomi masyarakat, contohnya dengan CU. Kita berharap keduanya dapat mengadakan perubahan di segala bidang dan membawa Ketapang lebih maju lagi,” kata Mat Hoji. Begitu juga yang dikemukakan Haji Hamimzar Yahya. Ia menyebut pasangan A.R. Mecer dan Jamhuri Amir sebagai pasangan yang ideal. “Pak Mecer dan Jamhuri merupakan pasangan yang ideal dan berpengalaman untuk memimpin Ketapang. Keduanya merupakan orang asli Ketapang yang sudah mengenal dan tahu Ketapang,” ungkap Hamimzar. Mengenai kemampuan kedua tokoh untuk memimpin Ketapang, Hamimzar mengatakan tidak ada yang perlu disangsikan lagi dari kedua tokoh.
Dukungan untuk pasangan Mecer dan Jamhuri juga datang dari M. Raji, perwakilan Asosiasi Pelelang Ikan di TPI Rangga Sentap Kab. Ketapang. Ia mengenal sosok A.R. Mecer sebagai pendiri CU, sedangkan Jamhuri adalah mantan pengacara yang telah banyak memperjuangkan kepentingan rakyat kecil. “Saya turut mendukung keduanya dan saya juga berharap rekan-rekan bisnis dan nelayan untuk mendukung pasangan ini.” M. Raji juga berharap jika kedua pasangan ini terpilih dapat membawa Kabupaten Ketapang lebih baik lagi. Sementara itu, Chalip Tagua yang mengaku sebagai perwakilan kaum muda Ketapang menyatakan ia mendukung A.R. Mecer karena keberpihakan beliau kepada masyarakat kecil. “Saya mendukung Pak Mecer bukan hanya karena beliau orang Dayak, tapi karena keberpihakan beliau kepada kaum miskin dan niat baik beliau untuk berkarya bagi masyarakat Ketapang,” kata Chalip.
Akia, pengusaha bengkel di Ketapang juga menyatakan dukungannya kepada pasangan Mecer Ja’ Am. “Pasangan ini merupakan pasangan yang pas dan wajar untuk memimpin Ketapang. Saya sendiri mendukung sepenuhnya pasangan ini,” ungkap Akia. Begitu juga halnya dengan Sakura, ia mengungkapkan pasangan Mecer dan Jamhuri merupakan perpaduan antara tokoh muda dan tua yang pantas untuk memimpin Ketapang. “Pasangan ini adalah pasangan yang serasi untuk memimpin Ketapang,” kata Sakura. Sakura juga sempat bercerita mengenai pengalamannya bersama A.R. Mecer. “Beliau orangnya sederhana, rendah hati, bergaul dengan siapa saja. Padahal dulu saya bukan siap-siapa, hanya seorang mahasiswa, sedangkan beliau adalah anggota dewan. Tapi, beliau dengan tulus mau membantu kami yang saat itu sedang kesusahan,” cerita Sakura.                             
Maksimianus Hajaang (Terbit di Majalah Kalimantan Review, Edisi 175)

Tidak ada komentar: