Minggu, 13 Juni 2010

Kunjungan Wapres Boediono ke Kalbar
Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono berkunjung ke Provinsi Kalimantan Barat. Selama dua hari, dari tanggal 26-27 Maret 2010 Boediono yang didampingi oleh istrinya, Ibu Herawati Boediono dan juga ditemani oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II serta Pejabat setingkat menteri, melakukan kunjungan kerja ke beberapa tempat di Kalbar. Menteri-menteri yang menemani Boedino di antaranya Mendiknas Muhammad Nuh, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih, dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar. 

Tempat pertama yang dikunjungi Boediono pada tanggal 26 Maret 2010 adalah Dusun Keramat I, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Di tempat itu Boedino beserta rombongan bertemu dengan kelompok masyarakat penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Boedino juga secara langsung meninjau kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya di hadapan masyarakat penerima KUR, Boediono menegaskan peranan penting dari PNPM Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi kehidupan masyarakat. Menurut Boediono, PNPM Mandiri merupakan salah satu contoh demokrasi di tingkat akar rumput. Apa yang dibangun merupakan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Sementara itu, mengenai KUR, Boedino mengutarakan bahwa KUR berperan menghidupkan ekonomi rakyat. Ia menegaskan bahwa pemerintah juga akan terus mendukung dengan memberikan jaminan kredit kepada pelaku usaha oleh bank.
Setelah memberikan sambutan, Boediono menyerahkan bantuan PNPM Mandiri tahun 2010. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis. Bantuan PNPM Mandiri tahun 2010 yang diserahkan berjumlah Rp 276,36 miliar. Jumlah tersebut dialokasikan untuk wilayah pedesaan yang tersebar di 12 kabupaten sebesar Rp 234,75 miliar. Sementara wilayah perkotaan sebesar Rp11,75 miliar, daerah tertinggal Rp 1,8 miliar, dan PNPM Mandiri untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 28,5 miliar.

Perluas Jangkauan Pelayanan Kesehatan
“Lebih baik mencegah daripada mengobati,” itulah yang diungkapkan Wapres Boediono menyoal pentingnya kesehatan. Pada hari yang sama, sekitar pukul 14.30, Boediono mengunjungi puskesmas Alianyang kota Pontianak. Sebelum meninjau puskesmas Alianyang, Boediono sempat berdialog dengan para petugas kesehatan di Kalbar yang dilaksanakan di halaman Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam arahannya, Boediono mengungkapkan bahwa pelayanan kesehatan terhadap seluruh lapisan masyarakat harus selalu ditingkatkan. Hal itu dilakukan agar derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat. "Seluruh sistem pelayanan kesehatan yang menjangkau masyarakat akan ditingkatkan," ungkapnya. Boediono juga menambahkan, untuk menjangkau masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, ujuk tombaknya adalah unit-unit yang ada dekat dengan masyarakat. “Puskesmas merupakan inti, kunci utama dari pelayanan kesehatan kepada masayarakat. Termasuk juga pelayanan di tingkat desa, seperti poskesdes dan posyandu,” kata Boediono.
Boediono juga berharap agar filsafat yang ada selama ini berkaitan dengan kesehatan harus diubah. Kegiatan mencegah harus lebih ditingkatkan daripada mengobati. “Kita ingin mendorong agar kita lebih banyak mencegah daripada mengobati. Dua-duanya memang tetap kita lakukan. Tetapi, kita harus selalu menjaga masyarakat agar tidak sakit,” harap Boediono kepada para petugas kesehatan Kalbar yang hadir dalam temu wicara tersebut. Menurutnya, semuanya itu dilakukan agar derajat kesehatan masyarakat secara umum dapat ditingkatkan.
Setelah menyampaikan arahannya, secara simbolik Wapres Boediono menyerahkan bantuan berupa empat buah mobil unit penerangan KB, empat buah mobil unit pelayanan KB, dan sepeda motor. Empat buah mobil unit penerangan KB diberikan untuk Kabupaten Landak, Kota Singkawang, Kabupaten Kayong Utara, dan Kabupaten Melawi, sedangkan empat buah mobil unit pelayanan KB diberikan secara simbolik kepada Pemerintah Kota Singkawang. Selain bantuan tersebut, Boediono juga menyerahkan secara simbolik bantuan alat kontrasepsi tahun 2010 yang diperuntukkan bagi masyarakat prasejahtera dan sejahtera I senilai Rp 1,681 Miliar kepada Gubernur Kalbar. Bantuan-bantuan tersebut diharapkan Boediono dapat menunjang dan meningkatkan kualitas pelayanan KB.
Dalam kesempatan itu, Boediono juga berdialog dengan lima orang perwakilan dari tokoh masyarakat dan pelaku kesehatan di Kalbar. Bebeberapa pertanyaan, harapan, dan juga permintaan disampaikan mereka kepada Boediono. Satu di antara permintaan tersebut disampaikan oleh Yurismawati, tenaga penyuluh dari kecamatan terpencil Kabupaten Kapuas Hulu. ”Sebenarnya ini agak malu sedikit mengemukakannya. Kami mau dapat tunjangan khusus. Soalnya kami hanya mendapatkan gaji. Bukannya tidak cukup, cukup itu relatif. Kami hanya ingin sedikit tunjangan,” ujar Yurismawati. Tidak hanya itu, Yurismawati juga menyampaikan keinginan dari bidan-bidan yang berada di desa, khususnya daerah perbatasan. ”Saya juga ingin menyampaikan pesan dari bidan-bidan di desa. Kami mohon kepada bapak, agar bidan di desa dilengkapi dengan alat memadai. Untuk Kapuas Hulu, kami ingin juga mendapatkan mobil besar seperti itu,” pintanya sambil menunjuk mobil besar milik BKKBN Kalbar yang terpakir di halaman Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Barat. 

MAKSI HAJAANG


Tidak ada komentar: