Selasa, 15 Juni 2010

Sekelumit Kisah dalam Perjalanan (2) 
Seperti biasa. Suasana hatiku tak bersahabat. Banyak beban yang harus dipikirkan. Tugas akhir kuliahku belum juga tuntas. Padahal waktu, sangat-sangat terbatas. Aku coba tegar, tenang, meski sulit.
   Aku berjalan. Mencari sumber inspirasi, yang dapat memberi motivasi. Kebiasaanku memang seperti itu. Di saat gundah, aku paling sering berjalan. Meski tak ada arah. Tapi, tak banyak sahabatku yang paham dengan apa yang kumau. Itu mungkin, rahasia diriku.
   Tetap tenang, senangkan hati. Aku kadang berbicara sendiri, meski terlihat seperti orang tak waras. Itu kebiasaan setiap kali kupacu sendiri motorku. Mungkin, itu jadi bagian dari hidupku.
   Pernah suatu hari, aku menelusuri jalan demi jalan. Tujuannya, untuk menghibur diri. Di jalan, tepat di pinggir gang rumahku, mataku tertuju pada seorang lelaki. Tatapanku itu serasa tak bisa lari. Seorang lelaki berjalan dengan tangannya. Sebuah perjuangan hidup yang begitu hebat. 
   Sebuah pelajaran lagi kudapatkan. Meski hidup ini penuh kekurangan, tapi harus tetap dijalani. Jangan dengarkan cemoohan orang lain. Dengarkan kata-kata yang membangun. 
 Hidup Harus Tetap Berlanjut, Meski Dipenuhi Kekurangan











 

Tidak ada komentar: